INTRO
NGINX dibaca "en-gin-ex" perangkat lunak open source untuk web serving, reverse proxying, caching, load balancing, media streaming, dan masih banyak lagi. NGINX dibuat sebagai web server yang mempunyai performa dan stabilitas yang maksimal. Selain kemampuan server HTTP, NGINX juga dapat berfungsi sebagai server proxy untuk email (IMAP, POP3, dan SMTP) serta reverse proxy dan penyeimbang beban untuk server HTTP, TCP, dan UDP. Perusahaan yang menggunakan NGINX diantaranya sebagai berikut: Autodesk, Atlassian, Intuit, T-Mobile, GitLab, DuckDuckGo, Microsoft, IBM, Google, Adobe, Salesforce, VMWare, Xerox, LinkedIn, Cisco, Facebook, Target, Citrix Systems, Twitter, Apple, Intel, dan masih banyak lagi.
SEJARAH
Nginx awalnya dibuat oleh Igor Sysoev, dengan rilis publik pertamanya pada bulan Oktober 2004. Igor awalnya menganggap perangkat lunak tersebut sebagai jawaban untuk masalah C10k, yang merupakan masalah kinerja menangani 10.000 koneksi bersamaan. Dengan event-driven dan asynchronous architecture, Nginx merevolusi cara server beroperasi dan menjadi server web tercepat yang tersedia.
CARA KERJA NGINX
FITUR NGINX
- Reverse proxy dengan proses cache
- Dukungan IPv6
- Load balancing
- Dukungan FastCGI dengan proses cache
- WebSockets
- Menangani file statis, file index, dan auto-indexing
- TLS/ Sertifikat SSL dengan SNI (Server Name Indication)
KELEBIHAN NGINX
1. Nginx dapat menggantikan hardware load balancer.Sebagai perangkat lunak (software) load balancer yang open source, Nginx lebih murah dan mudah untuk dikonfigurasi daripada hardware load balancer. Web server ini juga didesain untuk arsitektur cloud yang modern. Nginx juga mendukung konfigurasi ulang on-the-fly dan terintegrasi dengan DevOps yang modern untuk proses pemantauan yang mudah.2. Nginx menjadi tool yang multifungsi.Selain dipakai sebagai web server, Anda juga bisa menggunakan Nginx sebagai load balancer, cache konten, dan server proxy. Karena seluruh konfigurasi berpusat pada satu aplikasi, proses pemantauan akan lebih mudah. Hal ini tentu juga meminimalkan jumlah tool yang Anda kelola.3. Tersedia berbagai macam dokumentasi yang lengkap.Jika Anda masih awam menggunakan web server khususnya Nginx, jangan khawatir karena Nginx menyediakan berbagai macam tutorial, webinar, dan dokumentasi yang cukup lengkap untuk Anda pelajari.Apabila Anda masih kebingungan dengan Nginx, tetapi tetap masih ingin menggunakannya, Anda dapat menggunakan Nginx Plus untuk mendapatkan fasilitas customer support. Jadi Anda bisa mendapatkan bantuan untuk mendiagnosis masalah yang muncul di Nginx.4. Nginx masih terus dikembangkan.Nginx sampai dengan saat ini terus dikembangkan secara serius. Apalagi selama satu dekade terakhir Nginx sudah berada di garis depan pengembangan web modern dan telah mendorong pengembangan teknologi dari HTTP hingga dukungan layanan mikro.Seiring perkembangan pengiriman konten web, Nginx berencana menambahkan dan menyempurnakan fitur sehingga tidak ada pengiriman data yang cacat. Baru-baru ini Nginx juga mengumumkan akan mengimplementasikan JavaScript yang disesuaikan dengan Nginx dan dukungan untuk modul yang dinamis.
NGINX VS APACHE
1. Dukungan OS (Sistem Operasi)Kompatibilitas adalah salah satu poin yang harus Anda pertimbangkan ketika memilih software. Baik NGINX maupun Apache, kedua server tersebut dapat dijalankan di berbagai sistem operasi yang mendukung sistem Unix. Sayangnya, performa NGINX di Windows tidak sebagus jika diaktifkan di platform lain.2. User supportUser, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, selalu membutuhkan panduan dari komunitas online yang besar dan solid bilamana mereka menemui hambatan atau masalah. Meskipun NGINX dan Apache sama-sama dilengkapi dengan mailing support dan forum Stack Overflow, Apache tidak punya fitur bantuan pelanggan yang seharusnya ditawarkan oleh perusahaannya, Apache Foundation.3. PerformaNGINX bisa menjalankan 1000 koneksi konten statis di waktu bersamaan dengan kecepatan dua kali lebih tinggi dibandingkan Apache. Tak hanya itu, NGINX juga tidak menggunakan kapasitas memori yang berlebih. Jika membandingkan dua platform ini dari segi performa ketika menjalankan konten yang dinamis, baik NGINX maupun Apache memiliki kecepatan yang sama. Hanya saja, untuk website yang cenderung statis, NGINX adalah pilihan terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar